PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau merupakan salah satu kilang terbesar yang beroperasi sejak tahun 1971. Tepatnya pada tanggal 1 April 2023 pukul 22.44 WIB lalu, terjadi ledakan pada Refinery Unit II. Sejumlah warga mengaku panik akibat ledakan yang awalnya dikira sebagai gempa dan petir. Dilaporkan di beberapa lokasi rumah warga mengalami kerusakan.
Insiden ledakan PT KPI RU Dumai ini mampu diselesaikan dalam waktu kurang lebih 9 menit, api padam pada pukul 22.53 WIB. Menurut Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, ledakan ini terjadi akibat kebocoran H2 atau Hidrogen di area pipa Suction Discharge Area yang menyebabkan flash serta terbakarnya Hydrocracker Unit (HCU).
Kejadian ini menyebabkan korban luka sebanyak 9 orang yang merupakan pekerja di ruang operator yang terkena pecahan kaca. Area Communication, Relations, & CSR PT KPI RU II Dumai, Agustiawan, mengatakan bahwa seluruh korban sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.
Dari sudut pandang masyarakat, ledakan ini dirasa sangat kuat hingga menimbulkan getaran. Saat ledakan terjadi beberapa warga mengira getaran dan suara tersebut berasal dari petir yang dahsyat sehingga membuat warga panik. Sejumlah rumah warga rusak, plafon masjid roboh.
“Karakteristik kebakaran adalah hidrogen, sehingga menghasilkan geolombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar” jelas Iqbal, Kapolda Riau.
Sebagai gambaran, jarak antara lokasi ledakan kilang dengan perumahan warga yang terdampak berkisar antara 500-700 meter. Sedangkan suara ledakan bisa terdengar hingga radius 3-4 km.
Ternyata ledakan ini adalah kali kedua yang terjadi di Kilang II RU Dumai karena adanya kegagalan operasi unit kompresor gas untuk Hydrogen Plan. Untuk mencegah kejadian ini terulang lagi, Agustiawan mengatakan pihak PT KPI RU II Dumai akan memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, mitigasi risiko dan standart safety juga harus dilakukan secara menyeluruh.
Atas nama PT KPI RU Dumai, Agustiawan meminta maaf atas kejadian ini dan mengatakan PT KPI RU Dumai akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat. PT KPI RU Dumai saat ini sedang membentuk Tim Pemulihan yang terdiri atas pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat pendataan dan pemulihan.
Namun terlepas dari hal ini, Agustiawan dapat memastikan bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara dalam keadaan aman tanpa kekurangan terlebih pada situasi Ramadhan dan Hari Raya Lebaran.
Baca Juga: SANKSI TEGAS JUAL NIKEL TAK SESUAI KUALITAS