Sebagai industri utama penopang energi negeri, kegiatan penambangan harus terus berlangsung demi memenuhi segala kebutuhan manusia.
Bahkan negara lain protes sampai menuntut ketika Indonesia tidak lagi mengekspor hasil tambangnya, ada yang sampai dirrect call presiden kita dan mengatakan negara mereka akan gelap jika tidak dipasok batubara hari itu juga.
Sebesar itu loh power Indonesia dalam industri energi dunia!
Tentu saja kegiatan penambangan ini tidak serta merta hanya membutuhkan ahli teknik pertambangan saja.
Lokasi komoditas tambang yang letaknya jauh di bawah permukaan bumi ini perlu dilakukan analisis prospekting dulu oleh ahlinya. GEOSCIENTIST!
Betul, ini adalah ranah para ahli Geologi (Geologist) dan Geofisika (Geophysicist).
Ahli geologi (Geologist), selain bertugas di tahap eksplorasi seperti:
Saat penambangan berlangsung, seorang Geologist juga bertugas untuk:
Jadi bukan hanya di tahap eksplorasi saja, selama masa umur tambang, Geologist sangat dibutuhkan!
Lalu bagaimana dengan Geophysicist?
Geologist dan Geophysicist ini saling berkolaborasi, bertukar data untuk validasi demi pengambilan keputusan paling tepat bagi perusahaan!
Geophysicist sama juga melakukan pemetaan, tapi yang dipetakan adalah kondisi bawah permukaan dengan sensor dan instrumen perekaman geofisika untuk akhirnya dibuat pemodelan hingga interpretasi.
Metode-metode yang biasa digunakan oleh seorang geophysicist diantaranya:
Jadi..
Semua divisi dalam tambang ini saling bertukar data dan bekerjasama untuk menentukan keputusan yang paling tepat berdasarkan beberapa sudut pandang keilmuwan.