Pencarian tentang tentang Nuklir mengalami kenaikan pasca pecahnya konflik antara Ukraina dan Rusia.
Selain digunakan sebagai Senjata, bahan nuklir juga digunakan sebagai pembangkit listrik.
Tapi tahukah anda darimana Nuklir berasal?
Albert Einstein mengatakan, setiap inti atom suatu materi menyimpan energi yang besarnya dirumuskan dengan persamaan:
E= mc²
Namun tidak semua materi yang ada di alam dapat melakukan reaksi nuklir dan melepaskan energi yang terkandung di dalam intinya.
Hanya bahan-bahan tertentu yang dapat melakukan reaksi nuklir disertai dengan pelepasan energi inti.
Bahan-bahan yang dapat melakukan reaksi nuklir itu disebut bahan bakar nuklir.
Umumnya adalah unsur-unsur berat bernomor atom tinggi dan mempunyai kemampuan menyerap neutron yang tinggi.
Bahan radioaktif alam yang lama dikenal dan banyak digunakan secara luas sebagai bahan bakar nuklir adalah Uranium (U).
Uniknya, Uranium ternyata bukan merupakan logam langka karena terdapat sebagai mineral dalam kerak bumi, bahkan juga ada dalam air laut.
Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk Uranium sebagai mineral. Terdapat lebih dari 100 jenis mineral uranium di alam atau biasa disebut Mineral Radioaktif.
Nah mineral-mineral radioaktif tadilah yang akan kita tambang.
Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk mendapatkannya harus melalui proses penambangan, maka seringkali disebut juga sebagai Bahan Galian Nuklir.
Dahulu hanya bijih dengan kadar di atas 0.1% yang menarik untuk ditambang.
Namun karena permintaan uranium yang terus meningkat dari waktu ke waktu, saat ini minimum kadar uranium yang menguntungkan untuk ditambang adalah 0.03%.
Artinya untuk menghasilkan 3 gram Uranium anda harus menambang 1 ton batuan.
Untuk itulah besarnya kadar, cadangan dan sifat cadangan sangat menentukan nilai ekonomi mineral tersebut.
Tetapi, tahukah anda bahwa Energi yang dihasilkan dari
