Rabu, 03 Juli 2024
Bagaimana Nikel Laterite Terbentuk?
- Penulis : Tim Bawahtanah
- Editor : Tim Bawahtanah
Secara sederhana, proses terbentuknya nikel laterit adalah akibat adanya pelapukan batuan peridotit yang banyak mengandung mineral olivin, magnesium silikat, besi silikat dan umumnya mengandung 0,3% nikel. Menurut Evans (1993), laterite merupakan produk sisa dari pelapukan kimia batuan di permukaan bumi yang terbentuk karena mineral primernya mengalami ketidakstabilan sehingga membentuk mineral baru yang lebih stabil.
Batuan peridotit yang terpengaruh oleh airtanah yang kaya CO2 akan mengalami pelapukan kimia dan fisika yang akan menghancurkan olivin dan dekomposisi pada batuan induk. Olivin, magnesium, besi, nikel, dan silikat yang larut bersama air ini akan membentuk suspensi koloid dan partikel-partikel silika. Menurut Golightly (1981), unsur yang akan mengalami dekomposisi adalah:
- Ca, Mg, dan Si
Dan unsur yang akan mengalami pengkayaan adalah:
- Ni, Mn, Co, Zn
- Fe, Cr, Al, Ti, S, dan Au.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan Nikel Laterite adalah:
- Batuan asal: biasanya batuan ultrabasa dengan elemen Ni pada Olivin dan Piroksen
- Struktur: Umumnya struktur kekar
- Iklim: Musim kemarau ke musim hujan mempengaruhi naik turunnya air permukaan yang mempengaruhi proses pemisahaan dan akumulasi unsur-unsur.
- Proses pelarutan kimia dan vegetasi: pemeran utamanya disini adalah airtanah dengan kandungan CO2.
- Tektonik: pernah terjadi pengangkatan tektonik yang menaikkan topografi dan menurunkan permukaan airtanah sehingga proses pelapukan lebih intens.
- Topografi: topografi yang landai akan lebih memungkinkan terjadinya akumulasi pengendapan melalui pori-pori batuan.
- Waktu: Waktu laterisasi dengan ketebalan 1 mm memerlukan waktu 100 tahun.
Endapan nikel laterit bisa ditemukan di lapisan bumi yang kaya akan besi. Kadar besi dan nikel yang banyak biasanya terbentuk melalui pemindahan magnesium dan silika. Jadi, kesimpulannya adalah nikel laterit terbentuk akibat:
- Proses pelapukan kimia
- Pada kondisi iklim yang lembab
- Dalam periode waktu yang lama
- Serta kondisi tektonik yang stabil.
Bagikan juga ke teman kalian jika artikel ini bermanfaat!
Artikel Terbaru
Mengapa Pengawas Operasional Pertama (POP) Penting untuk Keselamatan dan Produktivitas Pertambangan
Selasa, 15 Oktober 2024
Strategi Penjadwalan Tambang Batu Bara Terbuka yang Efisien dan Berkelanjutan
Minggu, 13 Oktober 2024
Peran Loader, Hauler, dan Alat Support dalam Pertambangan: Highlights dari International Mining and Mineral Recovery Exhibition 2024
Senin, 09 September 2024